EKONOMI KOPERASI
PEMBANGUNAN KOPERASI DI NEGARA BERKEMBANG
Nama : Fakhri Dipo Yulianto
Kelas : 2EB31
NPM : 2C214794
2015/2016
BAB 13
BAB 13
Untuk
mengembangkan ekonomi dinegara berkembang, koperasi perlu dibantu agar mampu
berfungsi secara maksimal. Dalam hubungan ini, Dr Newiger (1974) telah
merekomendasikan beberapa prasyarat yang diperlukan untuk pengembangan koperasi
di negara-negara sedang berkembang berdasarkan berbagai bahan dan pengalaman
yang dikumpulkan oleh Food and Agriculture Organization (FAO). Rekomendasi itu
antara lain menyatakan:
Pertama,perlu adanya undang-undang
perkoperasian serta kebijakan-kebijakan yang menerapkan konsep-konsep koperasi
sesuai dengan kondisi setempat.
Koperasi
di negara-negara sedang berkembang ,yang dibantu oleh pemerintah, biasanya
dipacu agar berkembang dalam waktu yang secepat-cepatnya. Akibatnya, banyak
koperasi yang asal dibentuk sehingga hanya menjadi “macan kertas” yang justru
mengecewakan dan menimbulkan ketidak percayaan pada anggota. Karena itu,
kebijakan pengembangan koperasi harus memberi peluang bagi pengembangan dari
dalam secara konsisten.
Kedua, adanya struktur sosial
yang menunjang gerakan koperasi. Gerakan koperasi tidak boleh menjadi sumber
fasilitas bagi orang-orang kaya desa (termasuk petani besar) untuk memperoleh
manfaat lebih besar lagi dari suatu kegiatan ekonomi; sementara si miskin
(termasuk petani “gurem” dan buruh tani) hanya manperoleh bagian kecil saja
dari kegiatan tersebut.
Ketiga, adanya struktur
pelayanan yang mendukung pertumbuhan koperasi seperti kebijakan harga dengan
sistem floor-price yang merangsang produsen, sistem perpajakan, sukubunga
kredit yang rendah, fasilitas pergudangan, transportasi dan pemasaran.
Keempat, adanya suasana
demokratis sehingga anggota koperasi bisa ikut ambil bagian dalam proses
pengambilan keputusan, karena esensi dari pembangunan adalah mengikut sertakan
rakyat dalam proses pengambilan keputusan.
Kelima, adanya dorongan
motivasi yang terus-menerus dari pemimpin koperasi serta pejabat pemerintah
Keenam, perlu adanya sosialisasi visi
dan misi agar masalah dan program pengembangan koperasi di mengerti dan
diterima oleh lapisan masyarakat luas.
Ketujuh, tersedianya fasilitas
dan kesempatan pelatihan manajemen pada setiap tingkat perkembangan. Tanpa
tersedianya manajer yang terlatih secara memadai, koperasi sulit diharapkan
untuk maju. Terlebih, dengan semakin besarnya harapan yang dibebankan kepada
koperasi, maka makin tinggi pula kualifikasi manajer yang dibutuhkan.
Pembangunan
Koperasi di Indonesia (Negara Berkembang)
Sejarah kelahiran dan
berkembangnya koperasi di negara maju (barat) dan negara berkembang memang
sangat diametral. Di barat koperasi lahir sebagai gerakan untuk melawan
ketidakadilan pasar, oleh karena itu tumbuh dan berkembang dalam suasana
persaingan pasar. Bahkan dengan kekuatannya itu koperasi meraih posisi tawar
dan kedudukan penting da lam konstelasi kebijakan ekonomi termasuk dalam
perundingan internasional. Peraturan perundangan yang mengatur koperasi tumbuh
kemudian sebagai tuntutan masyarakat koperasi dalam rangka melindungi dirinya.
Di negara berkembang koperasi
dirasa perlu dihadirkan dalam kerangka membangun institusi yang dapat menjadi
mitra negara dalam menggerakkan pembangunan untuk mencapai kesejahteraan
masyarakat. Oleh karena itu kesadaran antara kesamaan dan kemuliaan tujuan
negara dan gerakan koperasi dalam memperjuangkan peningkatan kesejahteraan
masyarakat ditonjolkan di negara berkembang, baik oleh pemerintah kolonial
maupun pemerintahan bangsa sendiri setelah kemerdekaan, berbagai peraturan
perundangan yang mengatur koperasi dilahirkan dengan maksud mempercepat
pengenalan koperasi dan memberikan arah bagi pengembangan koperasi serta
dukungan/perlindungan yang diperlukan.
Pembangunan koperasi dapat
diartikan sebagai proses perubahan yang menyangkut kehidupan perkoperasian
Indonesia guna mencapai kesejahteraan anggotanya. Tujuan pembangunan koperasi
di Indonesia adalah menciptakan keadaan masyarakat khususnya anggota koperasi
agar mampu mengurus dirinya sendiri (self help).
A.
Permasalahan dalam Pembangunan Koperasi
Koperasi bukan kumpulan modal,
dengan demikian tujuan pokoknya harus benar-benar mengabdi untuk kepentingan
anggota dan masyarakat di sekitarnya. Pembangunan koperasi di Indonesia
dihadapkan pada dua masalah pokok yaitu :
1. Masalah internal koperasi antara lain:
kurangnya pemahaman anggota akan manfaat koperasi dan pengetahuan tentang
kewajiban sebagai anggota. Harus ada sekelompok orang yang punya kepentingan
ekonomi bersama yang bersedia bekerja sama dan mengadakan ikatan sosial. Dalam
kelompok tersebut harus ada tokoh yang berfungsi sebagai penggerak
organisatoris untuk menggerakkan koperasi ke arah sasaran yang benar.
2. Masalah eksternal koperasi antara lain
iklim yang mendukung pertumbuhan koperasi belum selaras dengan kehendak anggota
koperasi, seperti kebijakan pemerintah yang jelas dan efektif untuk perjuangan
koperasi, sistem prasarana, pelayanan, pendidikan, dan penyuluhan.
B.
Kunci Pembangunan Koperasi
Menurut Ace Partadiredja dosen
Fakultas Ekonomi Universitas Gajah Mada, faktor-faktor yang menghambat
pertumbuhan koperasi Indonesia adalah rendahnya tingkat kecerdasan masyarakat
Indonesia. Hal ini disebabkan karena pemerataan tingkat pendidikan sampai ke
pelosok baru dimulai pada tahun 1986, sehingga dampaknya baru bisa dirasakan
paling tidak 15 tahun setelahnya.
Berbeda dengan Ace
Partadiredja, Baharuddin berpendapat bahwa faktor penghambat dalam pembangunan
koperasi adalah kurangnya dedikasi pengurus terhadap kelangsungan hidup
koperasi. Ini berarti bahwa kepribadian dan mental pengurus, pengawas, dan
manajer belum berjiwa koperasi sehingga masih perlu diperbaiki lagi.
Prof. Wagiono Ismangil
berpendapat bahwa faktor penghambat kemajuan koperasi adalah kurangnya kerja
sama di bidang ekonomi dari masyarakat kota. Kerja sama di bidang sosial
(gotong royong) memang sudah kuat, tetapi kerja sama di bidang usaha dirasakan
masih lemah, padahal kerja sama di bidang ekonomi merupakan faktor yang sangat
menentukan kemajuan lembaga koperasi.
Ketiga masalah di atas
merupakan inti dari masalah manajemen koperasi dan merupakan kunci maju atau
tidaknya koperasi di Indonesia.
Untuk meningkatkan kualitas
koperasi, diperlukan keterkaitan timbal balik antara manajemen profesional dan
dukungan kepercayaan dari anggota. Mengingat tantangan yang harus dihadapi
koperasi pada waktu yang akan datang semakin besar, maka koperasi perlu
dikelola dengan menerapkan manajemen yang profesional serta menetapkan kaidah
efektivitas dan efisiensi. Untuk keperluan ini, koperasi dan pembina koperasi
perlu melakukan pembinaan dan pendidikan yang lebih intensif untuk tugas-tugas
operasional. Dalam melaksanakan tugas tersebut, apabila belum mempunyai tenaga
profesional yang tetap, dapat dilakukan dengan bekerja sama dengan
lembaga-lembaga pendidikan yang terkait.
Dekan Fakultas Administrasi
Bisnis universitas Nebraska Gaay Schwediman, berpendapat bahwa untuk kemajuan
koperasi maka manajemen tradisional perlu diganti dengan manajemen modern yang
mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
1. Semua anggota diperlakukan secara adil,
2. Didukung administrasi yang canggih,
3. Koperasi yang kecil dan lemah dapat
bergabung (merjer) agar menjadi koperasi yang lebih kuat dan sehat,
4. Pembuatan kebijakan dipusatkan pada
sentra-sentra yang layak,
5. Petugas pemasaran koperasi harus bersifat
agresif dengan menjemput bola bukan hanya menunggu pembeli,
6. Kebijakan penerimaan pegawai didasarkan
atas kebutuhan, yaitu yang terbaik untuk kepentingan koperasi,
7. Manajer selalu memperhatikan fungsi
perencanaan dan masalah yang strategis,
8. Memprioritaskan keuntungan tanpa
mengabaikan pelayanan yang baik kepada anggota dan pelanggan lainnya,
9. Perhatian manajemen pada faktor
persaingan eksternal harus seimbang dengan masalah internal dan harus selalu
melakukan konsultasi dengan pengurus dan pengawas,
10. Keputusan usaha dibuat berdasarkan keyakinan
untuk memperhatikan kelangsungan organisasi dalam jangka panjang,
11. Selalu memikirkan pembinaan dan promosi
karyawan,
12. Pendidikan anggota menjadi salah satu program
yang rutin untuk dilaksanakan
DAFTAR
PUSTAKA
http://fikriabdigani.blogspot.co.id/2015/10/pembangunan-koperasi-di-negara.html
http://revan-alatas.blogspot.co.id/2013/01/bab-12-pembangunan-koperasi-di-negara.html
http://yayyasy42.blogspot.co.id/2014/10/pembangunan-koperasi-di-negara.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar